
Tingginya Harga Emas Dorong Kenaikan 168% Penjualan Cicil Emas BSI
Jakarta, 16 April 2025 — Kenaikan harga emas di pasar global menjadi pemicu utama peningkatan minat masyarakat terhadap investasi logam mulia. Hal ini terlihat dari performa produk Cicil Emas milik PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) yang melonjak hingga 168,64% secara tahunan, dengan nilai pembiayaan mencapai Rp7,37 triliun pada akhir Maret 2025.
Anton Sukarna, Direktur Sales & Distribution BSI, menyebutkan bahwa produk Cicil Emas hadir sebagai solusi kepemilikan emas yang terjangkau dan fleksibel bagi masyarakat. Dengan harga emas yang terus naik, banyak masyarakat tertarik untuk mulai berinvestasi sejak dini.
“Di BSI sendiri, masyarakat bisa cicil emas dengan mekanisme cicilan sesuai nominal dan jangka waktu yang diinginkan, artinya sangat mudah tapi memberikan manfaat untuk persiapan kebutuhan di masa mendatang. Apalagi untuk kebutuhan krusial di kurun waktu 3-5 tahun mendatang. Seperti kebutuhan biaya pendidikan anak, biaya pelunasan haji, biaya pernikahan dan kebutuhan lainnya,” ujar Anton.
Di samping itu, portofolio pembiayaan emas BSI secara total—meliputi Cicil Emas dan Gadai Emas—juga mengalami peningkatan signifikan hingga mencapai Rp14,33 triliun. Untuk Gadai Emas saja, nilai pembiayaannya berada di angka Rp6,96 triliun, naik 35,65% dibandingkan tahun lalu.
Anton menambahkan, BSI menawarkan transaksi yang aman dan praktis melalui berbagai kanal, termasuk SuperApp BYOND dan lebih dari 100.000 agen BSI di seluruh Indonesia. Edukasi literasi emas pun terus digencarkan agar semakin banyak masyarakat yang memahami manfaat investasi berbasis logam mulia.
“Apabila masyarakat juga membutuhkan uang dalam waktu cepat, kami sarankan untuk tidak dijual emasnya, tetapi cukup digadaikan saja agar emas yang ada bisa tetap dimiliki. BSI Gadai Emas memiliki keunggulan Proses yang Mudah dan Cepat, Taksiran Emas Tinggi dan Biaya Lebih Murah. Jika sudah memiliki dana, emas yang digadaikan bisa dilunasi dan dimiliki kembali oleh nasabah,” katanya menambahkan. (Redaksi)